Kamis, 30 September 2010

JALUR TRANSMISI TIRUAN


Suatu sistem (komunikasi) yang lengkap secara umum terdiri dari pengirim (transmitter), medium transmisi yang akan dilalui informasi yang ditransmisikan, dan penerima (receiver). Bagian transmisi merupakan bagian yang sangat penting, karena bagian inilah yang memungkinkan terkirimnya informasi ke penerima. Saluran jalur transmisi yang ideal adalah saluran yang dapat menyalurkan semua informasi yang ada sampai ke penerima tanpa mengalami redaman. Tetapi dalam kenyataannya, saluran yang demikian tidak ada, jadi pasti mengalami peredaman informasi dengan besar peredaman yang berbeda-beda pada frekuensi yang berbeda. Redaman ini disebabkan oleh sifat saluran yang selalu mepunyai hambatan, sifat kapasitif dua saluran yang berdekatan maupun saluran dengan tanah.
Watak saluran bergantung pada beberapa hal, diantaranya adalah :
1.     Panjang saluran
2.     Konfigurasi saluran, yaitu saluran menggunakan kawat atau memakai kabel
3.     Jenis bahan konduktor saluran
4.     Jenis/bahan isolasi kabel saluran
5.     Frekuensi isyarat yang dikirim
6.     Besar beban pada terminal penerima
            Sedangkan sifat kapasitif antara saluran dengan tanah dipengaruhi antara lain oleh :
1.     Kelembaban udara
2.     Kelembaban tanah
3.     Pepohonan disekitar saluran
4.     Tinggi/jarak saluran dengan tanah
5.     Bahan isolasi tiang dengan saluran
Hal-hal tersebut di atas, menyebabkan adanya peredaman terhadap isyarat yang dikirim. Besarnya peredaman/attenuasi dapat dihitung dengan rumus :
           
            Dimana :
                        Vo = tegangan pada penerima (dalam volt)  Vi = tegangan pada pengirim (dalam volt)
Jadi peredaman / attenuasi isyarat yang dikirimkan adalah merupakan logaritma dari perbandingan tegangan di sisi penerima terhadap tegangan di sisi pengirim, dan peredaman ini dinyatakan dalam satuan decibel (dB).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar