Rabu, 21 Juli 2010

jangan Kirim Bom Ke rumahku

 Waktu melihat berita-berita di Televisi mengenai Teror mulai dari Teror di bali sampai Teror di Hotel mariot perasaan saya tidak setakut mendengar dan melihat banyak orang menjadi korban tabung Gas, karena kalau teror yang seperti di bali dan hotel mariot itu kita nggak jelas keberadaannya tetapi kalau tabung gas khususnya Tabung yang 3kg jelas berada di tengah-tengah kita bahkan di rumah kita. Sepertinya saya merasa menerima dan menyimpan bom dan sangat takut kalau sewaktu-waktu bom / tabung gas itu meledak. Saya berharap pemerintah selektif dalam memilih pembuat tabung gas dan harus punya stadarisasi tabung gas yang layak di pasarkan dan menurut berita banyak tabung gas yang tidak memenuhi stadarisasi, sebelum bayak korban mohon pemerintah bisa menarik smua tabung gas yang tidak berstandar nasional indonesi.
Berikut ini saya berikan beberapa tips untuk mencegah terjadinya gas meledak.
Sejak pemerintah mengalihkan bahan bakar minyak tanah ke bahan bakar gas masih banyak yang belum tahu cara yang benar dan aman penggunaan kompor gas. bahkan beberapa waktu lalu sering terjadi tabung gas meledak, sehingga masyarakat yang tidak paham malah makin takut menggunakannnya. Maka oleh karena itu perlu diberikan tips dalam pemakaian dan perawatan.
Kekhawatiran menggunakan kompor gas memang terkadang masih dirasakan oleh sebagian masyarakat kita, padahal jika perawatanya dilakukan dengan baik dan benar kemungkinan timbulnya resiko berbahaya bisa dihindari.

  1. Saat membeli gas, pilihlah tabung gas yang ada tulisan nomor seri dan berlabel SNI dan juga masih dalam keadaan baik, minimal 80 % permukaan tabung LPG masih tertutup cat, sedikit karat bagian tabung masih diijinkan asal tidak terlalu dalam. Tabung yang bagian bawahnya berkarat sebaiknya dihindari karena lebih kritis terhadap kebocoran. Jangan lupa perhatikan tanggal edaluwarsanya.
  2. dan satu lagi hal yang kebanyakan orang belum tahu yaitu mengecek gelang atau cincin karet karena meski ukurannya kecil perannya sangat besar. kalau perlu saat beli tabung gas minta stok karet kecil buat cadangan.
  3. 2. Setelah itu pastikan selang masuk sedalam mungkin untuk mencegah kebocoran.
  4. 3. Untuk memudahkan mengetahui berapa banyak gas yang masih tersisa gunakanlah regulator yang memiliki meteran, regulator ini berfungsi mengatur tekanan gas dari tabung LPG dan pastikan regulator terpasang dengan benar, tekanan yang ideal pada kompor berada pada posisi low pressure, hindari tekanan yang melebihi kekuatan tabung karena resikonya bisa meledak.
  5. 4. Habiskan LPG dalam tabung sebelum menukarnya dengan tabung penuh. Fakta yang ada sekitar 20 % tabung LPG yang kembali ke perusahaan isi ulang ternyata masih tersisa, bisa jadi tabung yang hanya berisi gas tidak punya cukup tekanan untuk menyalurkan LPG ke kompor, sehingga pemiliknya menyangka tabungnya kosong. Hal ini disebabkan oleh regulatornya tidak berfungsi optimal karena banyak endapan yang menyumbat saluran LPG.
  6. 5 Lakukan pemeriksaan rutin sebulan sekali pada selang tabung.
  7. 6. Letakkan tabung gas pada posisi berdiri tegak agar regulator dapat mengunci dengan baik.
  8. 7. Untuk kompor gas usahakan selalu dalam keadaan bersih dari debu, minyak, air dan kotoran lainnya.
  9. 8. Setelah masak bersihkan kompor dengan lap kering, kertas atau tepung terigu untuk menyerap dan menghilangkan noda yang menempel, kemudian rendam besi kompor dalam air panas yang telah dicampur sabun cuci cair. Gunakan sikat plastik untuk bagian yang bergerirgi agar mudah dijangkau dan bersihkan lubang dengan jarum agar api yang keluar tetap biru.
  10. 9. Jangan sekali- kali menyalakan api kalau tidak ada sesuatu yang dimasak diatasnya karena bisa menimbulkan bau gas walaupun hanya 5 detik.
  11. 10. Jika mencium bau gas segera matikan kompor gas dan alat listrik yang lain yang bisa menimbulkan percikan api. Tutup katup regulator buka lebar-lebar pintu, jendela dan semua ventilasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar