Pages

Rabu, 22 September 2010

Film Sang Pencerah

Sang Pencerah
Film Sang pencerah film yang patut di tonton bagi seluruh anggota keluarga, di tengah-tengah film indonesia yang kebanyakan menghadirkan film yang berbau mistis, horor dan juga sex film sang pencerah layak di ajungi jempol, krn film film seperti inilah yg di butuhkan bagi kita sehingga bisa menggugah rasa patriotisme dan keagamaan yang kuat. Hasil produksi dari hanung bramantyo ini menceritakan tentang kisah K.H. Ahmad Dahlan, tetapi dibalik itu semua film Sang Pencerah bercerita tentang perjuangan. Di dalamnya berisi tentang semangat anak muda, patriotisme anak muda dalam merepresentasikan pemikiran-pemikirannya, Adapun cerita singkat tentang kesimpulan dari Film Sang Pencerah sebagai berikut:
Sang Pencerah
sepulang dari Mekah, Darwis muda (Ihsan Taroreh) mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan. Seorang pemuda usia 21 tahun yang gelisah atas pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah Bid’ah /sesat
Melalui Langgar / Surau nya Ahmad Dahlan (Lukman Sardi) mengawali pergerakan dengan mengubah arah kiblat yang salah di Masjid Besar Kauman yang mengakibatkan kemarahan seorang kyai penjaga tradisi, Kyai Penghulu Kamaludiningrat (Slamet Rahardjo) sehingga surau Ahmad Dahlan dirobohkan karena dianggap mengajarkan aliran sesat. Ahmad Dahlan juga di tuduh sebagai kyai Kafir hanya karena membuka sekolah yang menempatkan muridnya duduk di kursi seperti sekolah modern Belanda.
Ahmad Dahlan juga dituduh sebagai kyai Kejawen hanya karena dekat dengan lingkungan cendekiawan Jawa di Budi Utomo. Tapi tuduhan tersebut tidak membuat pemuda Kauman itu surut. Dengan ditemani isteri tercinta, Siti Walidah (Zaskia Adya Mecca) dan lima murid murid setianya : Sudja (Giring Nidji), Sangidu (Ricky Perdana), Fahrudin (Mario Irwinsyah), Hisyam (Dennis Adishwara) dan Dirjo (Abdurrahman Arif), Ahmad Dahlan membentuk organisasi Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat Islam agar berpikiran maju sesuai dengan perkembangan zaman naah bagi temen temen yang belum sempet nonton ada baiknya dapat meluangkan wktu bersama keluarga untuk rekeaasi sekaligus menontonnya dari pada melihat monyet dengan harga tiket yang sama tetapi tentu dengan hasil yang berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar